Palangka Raya merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah sebesar 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak
220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km²
(hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Jika pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya terdiri dari kecamatan Pahandut dan Bukit Batu saja, maka saat ini Kota Palangka Raya terdiri dari 5 kecamatan yaitu Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sebangau dan Rakumpit. Kota yang dibangun pada tahun 1957 ini merupakan kota dengan luas terbesar di Indonesia dimana sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk diantaranya adalah hutan lindung, konservasi alam serta hutan lindung Tangkiling.
Sejarah Kota Palangka Raya
Terbentuknya
Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga
mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan
Undang-undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan
Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi
Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari
jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Tiang pertama pembangunan kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 17 Juli 1957 dengan ditandai dengan peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna :
- Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.
- Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.
- Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota
Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama menjadi Palangka Raya.
Arti Lambang
Umum
- Perisai adalah alat penangkis, merupakan salah satu alat untuk mempertahankan diri, walaupun pemilik/pemegangnya nampak bersahaja, namun pada hakekatnya selalu ingin selaras dan sesuai dengan perkembangan zaman, terus maju berjuang melawan kemelaratan untuk menegakkan kebenaran yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila.
- Bidang lengkung hitam bertahtakan aksara “Palangka Raya“ melambangkan kehidupan suci, bersih, teguh, dan kokoh, oleh karena sifatnya kekal.
- Bunga dan melati berdaun lima di tengah, melambangkan kepamongprajaan yang menghiasi petugas-petugas/pejabat pamong praja di Indonesia.
- Bundaran di dalam melambangkan kesejahteraan asal mula terjadinya sebuah kota (merupakan lapangan alun-alun atau kegiatan penduduk), kemudian dihubungkan di jalur-jalur jalan ke segala jurusan sebagai syarat pengembangan kota.
- Palangka Raya terdiri dari kata “Palangka dan Raya“. Palangka Raya Bulau berasal dari suatu wadah Palangka (bagian muka dan belakang, melukiskan bentuk gambar Burung Elang) yang menurut kepercayaan leluhur/nenek moyang suku dayak, dipakai oleh Mahatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa) untuk menurunkan manusia pertama ke atas dunia.
- Setangkai padi berdaun enam helai dan tujuh belas butir buahnya, setangkai kapas berdaun lima helai dan enam buahnya yang sudah mekar dan putih, melambangkan saat peresmian Pemerintah Kota Palangka Raya mulai berotonomi penuh pada tanggal 17 Juni 1965.
- Warna dasar hijau, menyatakan secara geografis wilayah Kota Palangka Raya 75% terdiri hutan dan danau, berartikan kesuburan. Warna dasar kuning lambang kejayaan, cerah, terbuka dan berkembang.
Arti Keseluruhan Lambang
- Keberanian/kemauan membangun Kota Palangka Raya dari suatu daerah hutan, menjadi kota bersemboyan “ISEN MULANG“, dengan modal alam dan tenaga demi kejayaan Negara pada umumnya dan rakyat Kalimantan pada khususnya.
- Dilengkapi dengan amal, kegiatan, cita-cita dan tekad kepamongprajaan bersemboyan “TUT WURI HANDAYANI“ untuk membina/membimbing masyarakat kearah kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah berpedoman falsafah Negara Pancasila.
Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang ada di Palangka Raya tergolong lengkap terdiri dari rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel atau penginapan, pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga universitas, akademi, sekolah tinggi, politeknik dan terdapat juga media-media cetak maupun elektronik yang menjadi sarana hiburan dan informasi bagi masyarakat kota cantik Palangka Raya.
Sungai Kahayan
Ditengah kota Palangka Raya dibelah oleh sebuah sungai besar, yaitu Sungai Kahayan.
Sebagai sarana transportasi dapat menggunakan kapal kecil, seperti
jukung, getek dan kelotok. Juga terdapat 3 buah sungai buatan, yaitu
Pangaringan I, Pangaringan II dan Pangaringan III.
Untuk informasi lebih jelas dapat anda akses pada http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palangka_Raya
Sekian dari saya, sampai jumpa lagi :D